Sesaat lemas, kubagi ranjangku dengan anak tiriku, tubuh kami saling membelit dalam pelukan terlarang.Udara terasa tebal penuh antisipasi, pertama kali kami saling menjelajahi hasrat.
Saya selalu menjadi softie, dan anak tiri saya tidak terkecuali.Ketika dia datang kepada saya, matanya penuh dengan air mata, saya tahu sudah waktunya untuk menjadi seorang pria dan berbicara dengannya tentang apa yang benar-benar mengganggunya.Kami duduk di tempat tidur, dan ketika saya mendengarkan dia mencurahkan hatinya, saya tidak bisa menahan diri untuk merasakan koneksi dengannya.Itu adalah perasaan yang aneh, campuran perhatian kebapakan dan sesuatu yang lebih mendalam.Saat dia selesai berbicara, saya menemukan diri saya bersandar lebih dekat, jantung saya berdebar dengan antisipasi.Ini adalah pertama kalinya kami berbagi momen yang begitu intim, dan rasanya seperti beban telah diangkat dari pundak saya.Kami tahu di mana kepala ini, dan saya tidak sabar untuk mengeksplorasi kedalaman hasrat baru kami.